Bina Desa Fakultas Teknologi Pertanian Laksanakan Pelatihan Serta Pendampingan Terkait Pembuatan Pupuk Organik Dan Pestisida Nabati
Kelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Bina Desa Fakultas Teknologi Pertanian melaksanakan “Optimalisasi pertanian organik yang masih terkontaminasi bahan kimia dengan membuat pelatihan serta pendampingan terakait pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati” pada Bulan Januari 2025 di Desa Batunya. Kelompok ini di bimbing oleh Dosen Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem Bapak I Gede Arda, S.TP., M.Sc., Ph.D. yang terdiri dari 12 Mahasiswa TPB yaitu Putu Pingkan Mastia Nirmala, Zulfa Adhfan Aditya, Ni Komang Ayu Tasia Antarini, Dewa Ayu Septia Difayani, I Gede Ngurah Raditya Wisnu Permana, Niswati, Rostinah, I Wayan Tobagus Pramauda, I Made Mickey Yogi Ajna Karuna, Ni Luh Putu Prita Wartina, Komang Ratih Indah Pradnyani dan Valentino Paulo Udje.
Kegiatan ini melakukan kerja sama bersama Kelompok Wanita Tani di Desa Batunya dan juga melibatkan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati yang di narasumberi oleh bapak I Gst. Ag.Ngr Fajarhary R. Dan Ibu A.A.I Juliawati Mayun. Menurut Bapak Made Riasa, penggunaan pupuk organik memberikan perbedaan rasa pada sayur yang lebih manis dan tidak pahit dibandingkan dengan menggunakan pupuk dan pestisida campuran kimia. Pelatihan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari warga sekitar, terutama dari anggota KWT, yang sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Batunya, I Made Riasa S.Sos. Beliau menyebutkan bahwa Kelompok Wanita Tani (KWT) desa tersebut baru memulai program pertanian organik dengan menanam sayuran. Namun, dalam uji coba program ini, penggunaan pupuk dan pestisida masih berbahan kimia.
Output dari kegiatan ini mengganti bahan perawatan yang masih tercampur bahan kimia menjadi organik, mendapatkan hasil sayuran yang lebih sehat, dan mengurangi rasa pahit pada sayur. Salah satu perwakilan mahasiswa yang akrab disapa Raditya mengatakan bahwa harapannya, semoga pertanian organik di Desa Batunya semakin dikembangkan, karena pertanian organik merupakan pertanian yang ramah lingkungan dan memiliki manfaat sangat baik bagi tubuh manusia saat mengonsumsi hasil panen dari tanaman organik dan kedepannya dapat terbentuk sustainability terkait sistem pertanian ramah lingkungan yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman dengan mengunakan bahan-bahan organik, ujarnya.
UNIVERSITAS UDAYANA