Berhasil Raih Gelar Sarjana Teknologi Pertanian, Sri Kombinasikan Enkapsulan Maltodekstrin dan Karagenan Pada Proses Enkapsulasi Ekstrak Pewarna Bunga Bugenvil
Luh Sri Nara Swari yang kerap disapa Sri, baru saja
meraih gelar sarjananya, yakni Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP.) di Program
Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Udayana. Penelitian Sri dilakukan dibawah bimbingan Ibu Dr. Ir. Ni Made
Wartini, M.P. dan Bapak Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, M.P., Ph.D. dengan judul Pengaruh Perbandingan Maltodekstrin
dan Karagenan terhadap Karakteristik Enkapsulat Ekstrak Pewarna Bunga Bugenvil
(Bougainvillea glabra).
Enkapsulasi telah lama digunakan dalam
pembuatan produk berbentuk serbuk instan. Enkapsulasi merupakan proses
memerangkap suatu bahan inti (senyawa aktif) dengan bahan penyalut tertentu (enkapsulan). Kombinasi
beberapa enkapsulan dengan sejumlah perbandingan dimaksudkan untuk mendapatkan
produk enkapsulasi atau enkapsulat dengan karakteristik yang baik. Menurutnya, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbandingan enkapsulan maltodekstrin dan karagenan terhadap
karakteristik enkapsulat dan menentukan perbandingan enkapsulan terbaik untuk mendapatkan
enkapsulat ekstrak pewarna
bunga bugenvil.
Adapun tahapan penelitian pembuatan enkapsulat ekstrak
pewarna bunga
bugenvil adalah bunga bugenvil segar disortasi dan dicuci
bersih. Setelah itu, bunga bugenvil dikeringkan menggunakan oven sehingga
diperoleh bunga bugenvil kering. Kemudian bunga bugenvil kering dihaluskan dan
diayak sehingga diperoleh bunga bugenvil bubuk. Setelah mendapatkan bunga
bugenvil bubuk lalu dilakukan proses ekstraksi dengan metode maserasi sehingga
diperoleh ekstrak kental bunga bugenvil. Ekstrak tersebut kemudian dilanjutkan
dengan proses enkapsulasi menggunakan perbandingan enkapsulan maltodekstrin dan
karagenan sehingga diperoleh enkapsulat ekstrak pewarna bunga bugenvil.
Sri
melaporkan perbandingan maltodekstrin dan karagenan (9:1) merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan enkapsulat ekstrak pewarna bunga bugenvil
dengan karakteristik rendemen 91,61 persen, kadar air 6,53
persen,
kelarutan 87,35 persen, tingkat kecerahan (L*) 80,43, tingkat
kemerahan (a*) 20,37, tingkat kekuningan (b*) 20.73, betasianin total 246,99 mg/100g, betasianin permukaan 35,76 mg/100g, dan
efisiensi enkapsulasi 85,52
persen.
Ia juga menyarankan perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai umur simpan enkapsulat pewarna dan analisis
stabilitas enkapsulat pewarna bunga bugenvil agar dapat diaplikasikan dalam
bahan pangan maupun non pangan seperti kosmetika.
.
UNIVERSITAS UDAYANA