Dosen Prodi TIP FTP Unud Sukses Teliti Arak Hingga Komersialisasi, Arak Kopi Alter Ego Digunakan Memeriahkan Perayaan Hari Arak di Kabupaten Klungkung
Selama
Pandemi Covid 19, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis. Beberapa
pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali menggagas sebuah
organisasi yang menawarkan sebuah mindset, yang unik yakni “jika biasanya
wisatawan mancanegara datang mengunjungi Bali, maka kini Bali melalu
produk-produk eknomi kreatifnya yang akan mengunjugi para wisatawan tersebutdi
negaranya masing-masing”. Organisasi tersebut diberi nama BITHUB (Bali
Initiative Hub) yang dimotori oleh IB Agung Gunarthawa (Samsara Living Museum)
dan Made Artana (Founder STIMIK Primakara) dimana peneliti juga ikut tergabung
di BITHUB. Pada Tahun 2020 Pande Putu Wiyoga, Co-Founder Papila’s
Coffee House, salah satu Coffee Shop di Kabupaten Klungkung melihat
peluang bahwasanya arak dapat dikembangkan menjadi sebuah produk yang memiliki
nilai tambah lebih tinggi. Sebuah pernyataan unik yang dikeluarkan oleh
Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster yaitu minum arak dengan kopi, memperkuat
sebuah ide pengembangan produk arak kopi.
Melalui
sebuah diskusi yang panjang, Peneliti yang terdiri dari Cokorda Anom Bayu
Sadyasmara, S.TP., M.Sc dan Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T. yang
merupakan Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian bersama Wiyoga
menemukan kesamaan visi agar arak kopi tersebut dapat dipasarkan hingga
mancanegara. Arak
Karangasem (Sidemen) yang disuling dari Nira Kelapa kemudian dikombinasikan
dengan Kopi Kintamani. Penyatuan dua local value Bali
ini diharapkan mampu memberikan alternatif baru bagi minuman beralkohol yang
beredar di pasaran. Sebuah perencanaan pengembangan produk yang matang
harus dilakukan. Peneliti kemudian mengajukan sebuah proposal penelitian skema
Calon Perusahaan Pemula Udayana (CPPU), yang akhirnya didanai oleh Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Udayana pada Tahun 2022. Wilayah Penelitian ini
adalah proses market research untuk menguji produk di pasar serta mengurus
perijinan agar Arak Kopi yang di branding dengan merk Alter Ego dapat
diperjualbelikan secara legal.
Berdasarkan
hasil Analisis Persepsi Konsumen dengan menggunakan Metode Importance
Performance Analysis yang dilakukan di beberapa tempat wisata di Kabupaten
Badung, diketahui bahwa 94,32% puas dengan Arak Kopi Alter Ego, walaupun memang
masih ada beberapa masukan untuk lebih menyempurnakan produk ini. Responden
yang dilibatkan sebanya 200 orang dimana 40% diantaranya adalah wisatawan
mancanegara. Perijinan produk masih dalam proses pelengkapan dokumen
administrasi karena banyak hal yang harus dipenuhi sesuai dengan Peraturan
Gubernur No. 1 Tahun 2020 mengenai Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau
Distilasi Khas Bali.
Pada
tanggal 29 Januari 2023 kemarin yang ditetapkan oleh Gubernur Bali sebagai Hari
Arak Bali, Arak Kopi Alter Ego juga turut memeriahkan acara tersebut di
Kabupaten Klungkung tepatnya di Dian’s Garden. Putu Agus Aksara Diantika, yang
merupakan Ketua HIPMI Klungkung yang juga Owner Dian’s songket adalah orang
yang memfasilitasi agar Arak Kopi Alter Ego dapat berpartisipasi pada acara Memperingati
Hari Arak Bali yang dihadiri oleh Bupati, Ketua DPRD dan perangka-perangkat
daerah Kabupaten Klungkung.
UNIVERSITAS UDAYANA